Jumat, 18 Juni 2010

Munarman: Umat Islam Jangan Dianggap Bodoh

Ketua Tim Advokasi Forum Umat Islam (FUI) Munarman,SH meminta Mabes Polri agar segera menghentikan segala rekayasa terkait terorisme yang dituduhkan kepada umat Islam. Ia mengatakan bahwa sesungguhnya umat Islam memahami saat ini sedang dikerjai oleh aparat dengan segala macam rekayasa dan berbagai modus yang menyudutkan.

"Soal ini kita ngerti banget, kita gak hanya yasinan saja kok", ungkapnya dihadapan Wakadivhumas Mabes Polri Brigjen Pol. Zainuri Lubis, di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (11/6/2010).

Direktur An Nashr Institute itu menyampaikan sejumlah hal terkait penanganan isu terorisme oleh Polri. Pertama, ia meminta kepada Polri agar segera membubarkan tim kecil di Mabes Polri yang ditugaskan untuk menembaki aktivis Islam.

"Kita paham, ada unit kecil, 1 unit terdiri dari 40 orang, direkrut dari kalangan non muslim, dikomandani oleh non muslim,pangkatnya lebih tinggi dari komandan Densus 88. Tim ini membawa misi perang salib", jelasnya.

Kedua, mantan Direktur YLBHI itu juga meminta Polri agar tidak menghalang-halangi dan menakut-nakuti jika ada aktivis Islam yang tertangkap dan meminta kuasa hukum selain yang ditetapkan Polri. Polri juga diminta untuk menghentikan penunjukan pengacara.

"Seluruh tersangka teroris kuasa hukumnya dikasihkan pada Asludin. Saya heran, kenapa hanya diberikan pada satu orang?. Ini menghina kecerdasan umat Islam. Masa pengacara di pengadilan tanya apa anda menyesal?.Ini mestinya pertanyaan jaksa dan hakim. Umat Islam jangan dianggap bodoh",tegasnya.

Ketiga, Munarman meminta agar Polri segera menjelaskan identitas dua orang yang ditembak di kawasan Cawang beberapa waktu lalu yang hingga dikuburkan tidak teridentifikasi.

"Polri harus menjelaskan. Kalau ga dijelaskan kita akan ributkan terus menerus.Yang manipulatif begini harus dibersihkan oleh polisi yang masih punya komitmen", katanya.

Munarman juga menyinggung soal soal penyiksaan terhadap aktivis yang dilakukan di luar kantor polisi."Kami tahu polisi punya apartemen yang digunakan sebagai posko untuk menyiksa para tersangka.Ini tolong ditertibkan karena akan memperburuk citra Polri. Lakukanlah pembersihan secara internal" pintanya. (shodiq ramadhan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar