Jakarta, RMOL. Dalam Musyawarah Nasional yang berakhir kemarin, Partai Keadilan Sejahtera menegaskan niatnya untuk bermetamorfosis menjadi partai inklusif yang MENJARING KADER NON MUSLIM dan membuka DIALOG DENGAN AMERIKA yang dinilai banyak kalangan sebagai musuh Islam.
Kepala Divisi Penelitian Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Fajar Nursahid, menyatakan, jika benar niat itu dijalankan, PKS akan membuat dinamika partai politik di Indonesia cenderung seragam.
"Jadi memang menurut saya sayang saja, karena idealnya kita disuguhi berbagai macam format Parpol, ada yang ideologi nasional dan religius, dan ini tunjukkkan keberagaman," kata Fajar saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 21/6).
Kalau segmen konstituen yang seragam dengan partai nasionalis lainnya ikut diambil PKS, Indonesia terancam kehilangan partai yang berideologi unik dan bersegmentasi khusus.
"Ini kemudian akan menimbulkan semua partai untuk semua," jelasnya.
Sebelumnya, peneliti senior Lembaga Survei Indonesia Burhanuddin Muhtadi kepada Rakyat Merdeka Online berpnedapat, rencana partai dakwah itu menjadi partai terbuka akan menghadapi dua resiko.
Pertama, tidak mudah bagi PKS untuk menyakinkan basis tradisional PKS yang konservatif terhadap perubahan citra tersebut, apalagi membuka bagi non muslim untuk bergabung. Kalau mereka tidak menerimanya karena merasa perubahan itu membuat PKS jauh dari tujuan awal didirikan, maka basis tradisional PKS, kata Burhanuddin, beramai-ramai pindah ke partai lain.
Kedua, non muslim sendiri tidak mudah dibujuk untuk bergabung, atau diyakinkan untuk bergabung. Pasalnya, karena PKS sudah terlanjur diindentikkan dengan partai Islam yang konservatif.[ald/rakyatmerdeka.co.id]
sumber :http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=9175
HIMBAUAN
Wahai, para kader muslim sekarang sudah jelas bahwa partai yang anda dukung ini bukanlah partai yang berbasis islam tapi partai kader yang berorientasikan pada materi dan anggota bukan dakwah, dakwah hanya sebagai topeng untuk mencari popularitas dan ketenaran dikalangaan rakyat bawah (supaya terlihat alim), dan kekuasaan serta jabatan di legeslatif, sekarang setelah partai ini besar maka partai ini akan menggandeng para musuh-musuh islam untuk masuk kedalam partai ini. wahai para Muslimin/Muslimat yang di rahamati oleh Allah SWT; apa bedanya antara PKS ini dengan partai-partai yang berdasarkan nasionalis, tidakkah partai nasionalis lebih terhormat dari pada PKS. Jika kita lihat dalam Munas Partai Demokrat saja tidak ada pembicara dari USA dan Munas PAN tidak ada pembicara dari pihak asing sedangkan di Munas PKS pembicaranya jelas-jelas dari USA yang notaben adalah pembunuh saudara-saudara Muslim kita didunia. Bukankah partai ini merupakan paratai pembelot dari islam yang hanya mencari keuntungan di antara kemiskinan dan ketidaktahuan masyarakat islam dan hanya mencari popularitas dan kekuasaan saja.
SADARLAH WAHAI KAUM MUSLIMIN KALIAN BUKANLAH UMAT YANG BODOH DAN TOLOL YANG HANYA MELIHAT SUATU HAL DARI LUARNYA SAJA. KALIAN ADALAH UMAT PILIHAN PADA JAMAN YANG SUDAH EDAN INI.
Kepala Divisi Penelitian Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Fajar Nursahid, menyatakan, jika benar niat itu dijalankan, PKS akan membuat dinamika partai politik di Indonesia cenderung seragam.
"Jadi memang menurut saya sayang saja, karena idealnya kita disuguhi berbagai macam format Parpol, ada yang ideologi nasional dan religius, dan ini tunjukkkan keberagaman," kata Fajar saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 21/6).
Kalau segmen konstituen yang seragam dengan partai nasionalis lainnya ikut diambil PKS, Indonesia terancam kehilangan partai yang berideologi unik dan bersegmentasi khusus.
"Ini kemudian akan menimbulkan semua partai untuk semua," jelasnya.
Sebelumnya, peneliti senior Lembaga Survei Indonesia Burhanuddin Muhtadi kepada Rakyat Merdeka Online berpnedapat, rencana partai dakwah itu menjadi partai terbuka akan menghadapi dua resiko.
Pertama, tidak mudah bagi PKS untuk menyakinkan basis tradisional PKS yang konservatif terhadap perubahan citra tersebut, apalagi membuka bagi non muslim untuk bergabung. Kalau mereka tidak menerimanya karena merasa perubahan itu membuat PKS jauh dari tujuan awal didirikan, maka basis tradisional PKS, kata Burhanuddin, beramai-ramai pindah ke partai lain.
Kedua, non muslim sendiri tidak mudah dibujuk untuk bergabung, atau diyakinkan untuk bergabung. Pasalnya, karena PKS sudah terlanjur diindentikkan dengan partai Islam yang konservatif.[ald/rakyatmerdeka.co.id]
sumber :http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=9175
HIMBAUAN
Wahai, para kader muslim sekarang sudah jelas bahwa partai yang anda dukung ini bukanlah partai yang berbasis islam tapi partai kader yang berorientasikan pada materi dan anggota bukan dakwah, dakwah hanya sebagai topeng untuk mencari popularitas dan ketenaran dikalangaan rakyat bawah (supaya terlihat alim), dan kekuasaan serta jabatan di legeslatif, sekarang setelah partai ini besar maka partai ini akan menggandeng para musuh-musuh islam untuk masuk kedalam partai ini. wahai para Muslimin/Muslimat yang di rahamati oleh Allah SWT; apa bedanya antara PKS ini dengan partai-partai yang berdasarkan nasionalis, tidakkah partai nasionalis lebih terhormat dari pada PKS. Jika kita lihat dalam Munas Partai Demokrat saja tidak ada pembicara dari USA dan Munas PAN tidak ada pembicara dari pihak asing sedangkan di Munas PKS pembicaranya jelas-jelas dari USA yang notaben adalah pembunuh saudara-saudara Muslim kita didunia. Bukankah partai ini merupakan paratai pembelot dari islam yang hanya mencari keuntungan di antara kemiskinan dan ketidaktahuan masyarakat islam dan hanya mencari popularitas dan kekuasaan saja.
SADARLAH WAHAI KAUM MUSLIMIN KALIAN BUKANLAH UMAT YANG BODOH DAN TOLOL YANG HANYA MELIHAT SUATU HAL DARI LUARNYA SAJA. KALIAN ADALAH UMAT PILIHAN PADA JAMAN YANG SUDAH EDAN INI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar